Tuesday 14 April 2015

enough is enough.



On this day, you read something that moved you and made you realise there were no more fears to fear. No tears to cry. No head to hang in shame. That every time you thought you’d offended someone, it was all just in your head and really, they love you with all their heart and nothing will ever change that. That everyone and everything lives on inside you. That that doesn’t make any of it any less real. 

That soft touches will change you and stay with you longer than hard ones. 

That being alone means you’re free. That old lovers miss you and new lovers want you and the one you’re with is the one you’re meant to be with. That the tingles running down your arms are angel feathers and they whisper in your ear, constantly, if you choose to hear them. That everything you want to happen, will happen, if you decide you want it enough. That every time you think a sad thought, you can think a happy one instead. 

That you control that completely. 

That the people who make you laugh are more beautiful than beautiful people. That you laugh more than you cry. That crying is good for you. That the people you hate wish you would stop and you do too.

That your friends are reflections of the best parts of you. That you are more than the sum total of the things you know and how you react to them. That dancing is sometimes more important than listening to the music. 

That the most embarrassing, awkward moments of your life are only remembered by you and no one else. That no one judges you when you walk into a room and all they really want to know, is if you’re judging them. That what you make and what you do with your time is more important than you’ll ever fathom and should be treated as such. That the difference between a job and art is passion. That neither defines who you are. That talking to strangers is how you make friends. 

That bad days end but a smile can go around the world. That life contradicts itself, constantly. That that’s why it’s worth living. 

That the difference between pain and love is time. That love is only as real as you want it to be. That if you feel good, you look good but it doesn’t always work the other way around. 

That the sun will rise each day and it’s up to you each day if you match it. That nothing matters up until this point. That what you decide now, in this moment, will change the future. Forever. That rain is beautiful.



And so are you.

saya tulis ini untuk awak.





Si anak lelaki memandang neneknya yang sedang menulis surat, lalu bertanya, “Apakah Nenek sedang menulis cerita mengenai kita? Apakah cerita ini tentang saya?”

Sang nenek berhenti menulis surat dan berkata kepada cucunya, “Nenek memang sedang menulis tentang dirimu..tetapi ada yang lebih penting daripada ayat yang sedang Nenek tulis, iaitu pensil yang Nenek gunakan. Mudah–mudahan kamu menjadi seperti pensil ini, apabila kamu sudah dewasa nanti.”

Si anak lelaki merasa hairan, diamatinya pensil itu, kelihatannya biasa sahaja.

“Tapi pensil itu sama saja dengan pensil–pensil lain yang pernah kulihat!” kata si anak lelaki itu dengan penuh kehairanan.

“Itu bergantung bagaimana kamu memandang segala sesuatunya. Ada lima perkara yang penting, dan jika kamu berhasil menerapkannya, kau akan sentiasa merasa damai dalam menjalani kehidupanmu.”

Pertama : Kau sanggup melakukan hal–hal yang besar, tetapi jangan pernah lupa bahwa ada yang membimbing setiap langkahmu. Dia selalu membimbing kita sesuai dengan kehendak-Nya.

Kedua : Sesekali Nenek mesti berhenti menulis dan mengasah pensil ini. Pensil ini akan merasa sakit sedikit, tetapi sesudahnya dia menjadi jauh lebih tajam. Begitu juga dengan kamu, kamu harus belajar menanggung beberapa penderitaan dan kesedihan, kerna penderitaan dan kesedihan akan menjadikanmu orang yang lebih baik.

Ketiga : Pensil ini tidak keberatan jika kita menggunakan pemadam yg berada pada tubuhnya untuk menghapus kesalahan–kesalahan yang kita buat. Ini bererti, tidak mengapa jika kita memperbaiki sesuatu yang pernah kita lakukan. Kita tetap berada di jalan yang benar untuk menuju keadilan.

Keempat : Yang paling penting pada sebatang pensil bukanlah pada bahagian luarnya yang diperbuat daripada kayu, tetapi bahan grafit di dalamnya. Jadi, perhatikan selalu, apa yang sedang berlaku di dalam diri kamu.

Dan yang Kelima : Pensil ini selalu meninggalkan bekas. Begitu pula apa yang kau lakukan. Kau harus tahu bahwa segala sesuatu yang kau lakukan dalam hidupmu akan meninggalkan bekas, maka berusahalah untuk menyedari hal tersebut dalam setiap tindakanmu.