Wednesday, 17 April 2013

surat bertanyakan pelangi dan bima sakti.




Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu' anhuma bahwa Heraclius pernah menghantar Surat kepada Mu'awiyah dan berkata, "Jika masih tersisa kenubuwwahan di kalangan mereka, nescaya mereka akan memberitahukanku mengenai apa saja yang aku tanyakan tentangnya."

Ibnu 'Abbas melanjutkan, "Heraclius pun bertanyakan tentang al-Majarrah (galaksi bima sakti), al-qaws (pelangi), dan sebidang tanah yang belum pernah terkena pancaran sinar matahari, kecuali satu saat saja."

Ibnu 'Abbas berkata, "Tatkala surat itu sampai ke tangan Mu'awiyah, ia berkata,' Ini adalah soalan yang tidak pernah aku duga akan aku tanyakan tentangnya hingga hariku ini, siapakah yang sanggup menjawabnya?" '

Dijawab, "Ibnu'Abbas."

Mu'awiyah lantas menghantar surat itu ke Ibnu 'Abbas, dan Ibnu' Abbas menjawabnya sebagai berikut, "Sesungguhnya al-qaws(pelangi) itu adalah tanda aman bagi penduduk bumi dari tenggelam, al-Majarrah(bima sakti) adalah pintu langit yang terbelah. Sedang sebidang tanah yang belum pernah terkena pancaran sinar matahari, kecuali satu saat saja di siang hari adalah laut yang menyelamatkan Bani Israil. "

Dan dari Ibnu 'Abbas-secara marfu-, "Apabila kalian mendengar kilat, maka sebutlah nama Allah, kerana kilat tidak akan mengenai orang yang berdzikir." [HR.Imam Malik]
Bersambung Insyaallah ..

Sumber: Mukhtasar Bidayah wan Nihayah - Ibnu Katsir, Diringkas oleh Syaikh Ahmad Khani, Penerbit Pustaka as Sunnah

No comments:

Post a Comment