Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh ajaib perihal orang
mukmin, sesungguhnya semua urusan mereka adalah kebaikan. Dan keadaan ini tidak
ada melainkan kepada orang yang beriman sahaja. Sekiranya beroleh kurniaan dia
akan bersyukur, maka jadilah kurniaan itu baik untuknya. Manakala apabila
ditimpa musibah, dia bersabar. Maka jadilah musibah itu kebaikan untuknya."
(Riwayat Muslim)
KISAH IBLIS YANG INGIN BERTAUBAT DAN TIDAK DITERIMA.
Iblis, dengan segunung catatan kejahatan dan dosa dosa
paling mengerikan, tiba tiba terbersit dalam hatinya untuk bertaubat memohon
keampunan kepada Allah yang telah menciptakannya.
Iblis sebagai panglima terdepan yang mengajak semua orang
untuk menentang Allah tiba-tiba berbalik dan berniat taubat. Allah tidak pernah
menutup pintu taubat bagi siapa saja yang mau bertaubat, tak terkecuali bagi
Iblis sang penentang yang nyata. Bahkan ampunan Allah jauh lebih besar
dibanding dosa apapun yang dilakukan makhluknya. Selama kematian belum datang,
maka pintu taubat masih terbuka. Hal ini berlaku untuk seluruh makhluk taklif
iaitu makhluk Allah dari jenis Jin dan Manusia. Dan Iblis masih segar bugar,
jadi kesempatan taubat masih ada. Apakah taubat Iblis diterima Allah? Tentu!
Kerana Allah Maha Pengampun. Lalu bagaimana cara dia bertaubat?
Iblis tentu saja kenal Jibril sang pemimpin para malaikat.
Iblis diberitahu Jibril bahawa hanya ada tiga syarat bertaubat,
1. Istighfar (memohon ampun kepada Allah dengan
sungguh-sungguh)
2. Menyesali semua dosa yang pernah diperbuatnya serta
bertekad kuat untuk tidak lagi mengulanginya.
3. Laksanakan semua perintah Allah tanpa menawar
Diluar dugaan Iblis melakukan ketiga syarat tersebut dengan
benar bahkan dalam waktu yang sungguh sangat cepat. Hal ini sangat masuk akal,
mengingat Iblis termasuk salah satu Jin yang sangat cerdas. Apalagi didukung
dengan umur Iblis yang sangat panjang sejak sebelum Adam sampai sekarang (lebih
dari 11 ribu tahun), tentu pengalaman dan pengetahuannya tak ada manusia dan
jin yang mampu menyamainya.
Tetapi ternyata usaha pertaubatannya terhenti pada satu
perintah Allah pada syarat ketiga.
Jibril : Memohon ampunan dan menyesali dosa telah kau
lakukan, dan hampir seluruh perintah Allah yang engkau sanggupi telah engkau
lakukan, sekarang masih ada satu lagi perintah Allah yang harus engkau lakukan,
apakah kau sanggup?
Iblis : Sanggup
Jibril : Baiklah. Allah memerintahkanmu untuk mendatangi
kuburan Adam, bersujud pada Adam dan bersaksi bahwa Adam adalah makhluk yang
dipilih oleh Allah untuk menjadi khalifah, pengurus, pengembang tanggung jawab
di bumi. (Iblis terdiam)
Jibril : Bagaimana? Apakah engkau sanggup? Sungguh tinggal
satu hal ini saja yang belum pernah engkau lakukan sejak Adam diciptakan
dahulu. Setelah beberapa kali Jibril bertanya akhirnya Iblis menjawab,
Iblis : Aku diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan
dari tanah. Aku lebih baik daripada Adam. Tapi kenapa aku yang harus sujud
kepada Adam? Bukankah seharusnya Adam yang sujud kepadaku? Dulu Adam masih
hidup, dan aku tak sudi bersujud padanya, apalagi sekarang dia sudah dimakan
tanah. Takkan pernah aku berubah fikiran dalam hal ini. Kehadiran Adam
membuatku tersingkir dari kedudukan mulia bersama malaikat. Sakit hatiku masih
tersisa. Dahulu, hari ini dan sampai kiamat, aku tetap takkan sudi bersujud
kepada Adam.
Jibril dan seluruh malaikat adalah makhluk mulia yang punya
kedudukan yang sangat tinggi disisi Allah. Para malaikat yang teramat mulia
semuanya tunduk pada perintah Allah termasuk ketika diseru untuk bersujud
kepada Adam.
“Dan ingatlah ketika Kami serukan kepada para malaikat
“Bersujudlah kalian semua kepada Adam” maka semuanya bersujud kecuali Iblis.
Iblis enggan bersujud dan takabur (sombong). Dan (dengan demikian) Iblis
termasuk orang yang ingkar (kafir)”
No comments:
Post a Comment