Tuesday 30 September 2014

Tangkapan keindahan,simpanlah baik-baik dalam hati kamu.



Alkisah, ada seorang pemuda sedang duduk dengan termenung kosong melihat ke hamparan air telaga. Dia sudah berkelana di merata tempat, tapi belum ada yang membahagiakan dirinya. Tiba-tiba terdengar suara sengau memecah kesunyian.

“Buat apa kau di sini, anak muda?” tegur seorang pakcik yang tinggal di sekitar situ.
Anak muda itu menoleh sambil berkata. ”Saya penat pakcik..saya sudah berjalan sejauh ini demi mencari kebahagiaan, tapi perasaan itu tak kunjung tiba..entahlah, ke mana lagi harus saya mencari…” keluh si anak muda dengan wajah muram.

“Di depan sana ada sebuah taman. Pergilah ke sana dan tangkaplah seekor rama-rama. Setelah itu aku akan menjawab pertanyaanmu,” kata pakcik itu lagi. Meskipun rasa ragu, anak muda itu pergi juga ke arah yang ditunjuk. Tiba di sana, dia takjub melihat taman yang indah dengan pohon dan bunga yang mekar serta rama-rama yang beterbangan di sana.

Dari kejauhan kelihatan si pemuda mengendap-endap menuju sasarannya. Hap! Sasaran itu luput. Dikejarnya rama-rama ke arah lain. Hap! Gagal lagi. Dia berlari tidak tentu hala, menerjah rerumput, tanaman bunga, semak. Tapi, tak satu pun rama-rama berhasil ditangkapnya.

Lalu pakcik itu mendekat dan menghentikan si pemuda. ”Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Sibuk berlari ke sana kemari, menerjah tak tentu arah, bahkan berusaha mendapatkan tanpa peduli apa yang kamu rosakkan?”

Pakcik itu dengan tegas berkata, ”Nak, mencari kebahagiaan sama seperti menangkap rama-rama. Tidak perlu kamu tangkap fizikal rama-rama itu, biarkan dia memenuhi alam semesta ini sesuai fungsinya. Tangkaplah keindahan warna dan gerakannya di pikiranmu dan simpan baik-baik di dalam hatimu.

Demikian juga dengan kebahagiaan. Kebahagiaan bukanlah benda yang dapat digenggam dan disimpan di suatu tempat. Ia tidak ke mana-mana, tapi ada dimana-mana. Peliharalah sebaik-baiknya, munculkan setiap saat dengan rasa syukur maka tanpa kau sedari kebahagiaan itu akan sering datang sendiri. Apakah kamu mengerti?”

Si pemuda terpana dan tiba-tiba wajahnya tersenyum. ”Terima kasih pakcik. Ini adalah pelajaran yang sangat berharga. Saya akan pulang dan membawa kebahagiaan ini di hatiku..”

Pakcik itu mengangkat tangannya. Tak lama, seekor rama-rama hinggap di hujung jari dan mengepakkan sayapnya, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.

Setiap manusia inginkan kebahagiaan. Tetapi sering kali mereka begitu sibuk mencarinya, tanpa menyedari bahwa kebahagiaan tidak kemana-mana tetapi sentiasa ada di mana-mana. Kebahagiaan itu hadir di setiap tempat, di semua rasa, dan tentunya setiap hati yang selalu mensyukuri.



Monday 22 September 2014

duri-duri sempurna.



Hari itu, adalah musim sejuk yang melampau di Kanada. Banyak binatang yang mati akibat terlalu sejuk.

Di suatu daerah, tinggal sekelompok landak. Mereka memutuskan untuk tinggal secara berkelompok di dalam sebuah gua dan dapat menghangatkan diri mereka. Lalu mereka mendekatkan diri satu sama lain. Namun ketika mulai berdekatan, duri-duri mereka melukai teman-teman terdekat mereka.

Setelah beberapa saat, mereka pun memutuskan untuk menjaga jarak satu sama lainnya. Akibatnya, mereka mulai merasakan dingin yang membeku, dan akhirnya terancam mati. Jadi mereka harus memutuskan: menerima duri-duri temannya, atau mati?

Secara bijaksana, mereka memutuskan untuk kembali bersatu. Mereka pun belajar untuk hidup dengan luka-luka kecil akibat jarak yang sangat dekat dengan sahabat-sahabatnya supaya dapat merasakan kehangatan. Cara inilah yang membuat mereka akhirnya selamat dan mampu bertahan hidup.

Ketidak sempurnaan manusia itu yang melengkapkan diri kamu..

Hal inilah yang membuat hidup kita menjadi lebih bermakna & mampu bertahan dalam situasi atau apa-apa ancaman sekalipun.